Selasa, 11 Desember 2012

Tentang Hare Krishna, Hare Krishna Itu Apa Sih??

              SELAYANG PANDANG  TENTANG 


    HARE KRISHNA
           (KESADARAN  KRISHNA)


  

Ajaran Rohani yang Kekal dan Universal dari
Bhagavad gita dan Sastra Weda lainnya




Sampradaya Kesadaran Krishna Indonesia (SAKKHI)
International Society for Krishna Consciousness (ISKCON)




Apakah  Hare Krishna itu ?
Hare Khrisna adalah nama yang dikenal luas singkatan dari  International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) atau Masyarakat Kesadaran Krishna Internasional. ISKCON adalah Visva Vaisnava Sabha yaitu sebuah masyarakat Vaisnava yang didirikan pada zaman peradaban Weda di India. Masyarakat ini sepenuhnya menganut filosofis dan ajaran Weda dari garis perguruan(Parampara) Brahma-Madhva-Gaudiya Sampradaya yaitu  salah satu dari 4 sistem rangkaian garis perguruan Weda  sebagaimana dijelaskan di dalam kitab Padma Purana. Secara Internasional, ISKCON didirikan pada tahun 1966 di Amerika Serikat oleh Beliau Yang Mahaberkarunia A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Beliau adalah salah seorang Acarya/guru kerohanian,  sadhu-vaisnava  dan sanyasin dalam garis perguruan  Brahma-Madva-Gaudiya Sampradaya tersebut.

Dari Mana Sumber Ajaran Kerohanian tersebut ?

Bhagavad-gita disebut juga Pancama Weda yaitu sebuah kopendium Weda yang merupakan ajaran Ketuhanan dan tuntunan hidup yang paling efektif khususnya pada zaman Kali. Bahgavadgita adalah percakapan suci antara Arjuna dengan Persona Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna, yang disampaikan sekitar 5.100 tahun yang lampau atau 3100 tahun sebelum zaman Kristus,  atau 3700 tahun sebelum kemunculan Nabi Muhammad. Berdasarkan data-data ilmiah dan fakta-fakta arkeologi, transformasi ajaran Weda (Bhagavad-gita) tersebut memang benar-benar pernah terjadi, jadi bukan mitos. Karena bersumber dari Yang Mutlak maka Weda adalah pengetahuan yang bersifat mutlak, kekal dan universal (Sanatana Dharma). Pengetahuan tersebut diturunkan melalui guru-parampara, rangkaian  garis perguruan weda. Para acarya di  dalam rangkaian garis perguruan tersebut adalah para guru-kerohanian yang telah memenuhi kwalifikasi. Pada awalnya, pengetahuan ini diajarkan kepada Dewa Brahma, selanjutnya Brahmaji mengajarkannya kepada Maharsi Narada, kemudian  kepada Srila Vyasadeva, hingga akhirnya sampai kepada A.C. Bhaktivedanta Swami Pabhupada (Srila Prabhupada). Kini para guru kerohanian penerus Srila Prabhupada telah tersebar di berbagai belahan dunia, dari berbagai etnis dan latar-belakang/profesi (termasuk kalangan ilmuawan Barat  beberapa di antaranya   bahkan telah mencapai sanyasin). Ajaran tersebut kini populer dengan nama Hare Krishna atau Kesadaran Krishna yang maknanya adalah Kesadaran akan Persona Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna.  Di Indonesia garis perguruan ini mulai berkembang sejak tahun 1980-an, khususnya setelah reformasi  pengikut ajaran ini berkembang,  dan mulai diterima oleh masyarakat. Di Indonesia organisasi ini disebut Sampradaya Kesadaran Krishna Indonesia yang berpusat di Denpasar, dibawah naungan Parisada Hindu Darma, dan telah terdaftar di Departemen Dalam Negeri.
Apakah Hare Krishna itu Hindu ?
Kata Hindu tidak dijumpai dalam Weda, karena pada waktu itu belum  berkembang  filsafat Ketuhanan selain Weda. Istilah Hindu pada awalnya digunakan oleh orang-orang Persia yang merujuk  kepada penduduk yang tinggal di lembah  sungai Shindu yang menganut ajaran Weda. Hingga pada akhirnya masyarakat-weda yang tinggal di sekitar sungai tersebut disebut orang Hindu. Jadi Hare Krishna adalah  Hinduism  dari paham Vaisnava.

Apa Saja Ajarannya ?
Sidhanta-veda mengajarkan agar tercapainya pembebasan (bebas dari siklus kelahiran dan kematian), moksa, Sebagaimana esensi Weda yang diuraikan di dalam sinopsis Bhagavad-gita  sebagai berikut :
1.        Ajaran Tentang Sang Roh.
Diri kita bukan badan, tetapi adalah roh yang abadi (aham brahma asmi), yaitu percikan kekal dari  Persona Tertinggi Tuhan  Yang Maha Esa, Sri Krishna. Pada dasarnya diri kita bersifat rohani (Brahman), namun kini sifat sejati tersebut masih  sedang tertutupi..
2.        Ajaran Tentang Karma dan Reinkarnasi.
Kekeliruan mengembangkan kemerdekaan yang Tuhan berikan kepada kita membuat hubungan kita dengan Tuhan menjadi terganggu atau “terputus.” Kita jatuh kedunia material yang diliputi oleh triguna, dunia yang bersifat sementara. Cengkraman triguna menyebabkan keterikatan, dan  keterikatan menciptakan reaksi atau karma. Karma mengakibatkan siklus kelahiran dan kematian terus berlangsung, samsara-punarbhava (reinkarnasi).
Bhagavad-gita mengajarkan bahwa sang roh yang masih diliputi oleh tri-guna terus menerus berpindah dari satu badan ke badan lainnya sesuai dengan tingkat kesadaran dan karmanya.


3.        Ajaran Tentang Isvara.
Arjuna dan para resi- agung menyatakan di dalam Gita bahwa Sri Krishna adalah Persona Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, kepribadian yang utama (purusottama), yang bersifat kekal, tak terlahirkan, mahamengetahui (Omnisciense), berada dimana-mana, mahakuasa, penyebab segala sebab (sarva karanam) dan keperibadian paling menarik. Dewa Brahma, dalam pujian beliau kepada Sri Krishna(Brahma-samhita), menyatakan; ‘isvarah paramah krsnah, sat cit ananda vigraha.’ Pengendali Tertinggi adalah Sri Krishna, Beliau bersifat kekal, penuh pengetahuan dan penuh kebahagiaan.
4.        Filsafat Tentang Prakrti (Alam material).
        Sri Krishna menyatakan bahwa Beliau adalah  sumber dari segala perwujudan dan peleburan, baik didunia material maupun didunia rohani.
5.        Ajaran Bhakti-yoga.
Hubungan yang murni dengan Sri Krishna dapat dibangkitkan kembali melalui sadana-bhakti, yaitu melalui pelaksanaan pelayanan cinta-bhakti rohani, yang sepenuhnya  bebas dari  segala pamrih.
6.        Ajaran Tentang Guru Kerohanian.
Weda adalah kebenaran mutlak, ilmu pengetahuan rohani, yang untuk memahaminya mutlak diperlukan peran seorang guru kerohanian yang bona fide.  Guru yang berkwalifikasi dan memiliki otoritas atau guru yang berada di dalam  rangkaian garis perguruan rohani (parampara). Guru kerohanian akan membimbing kita guna menyadari diri kita yang sejati  yang   bersifat kekal, penuh pengetahuan dan  penuh kebahagiaan, sebagaimana  sifat Tuhan Yang Maha Esa meski dalam sekala kecil.
Apa saja Kegiatan  para bhakta/penyembah Krishna  ?
Ada empat kegiatan pokok para bhakta/penyembah :
1.        Membaca/mendengarkan ajaran Weda
        (kirtanam/ sravanam)
Membaca atau mendengarkan ajaran Weda dapat mengembangkan dan membentuk sikap mental kita  agar dapat memiliki sradha yang kuat  di dalam menempuh kehidupan spiritual. Seloka-seloka Bhagavad-gita, Srimad Bhagavata-purana dan kitab-kitab Weda lainnya akan memberi tuntunan serta jawaban yang logis atas segala permasalahan kehidupan di zaman Kali ini. Para penyembah Sri Krishna setiap hari berkewajiban membaca atau mendengarkan lantunan seloka-seloka  suci tersebut.
2.        Berjapa  (kirtanam, sravanan  dan smaranam)
Para penyembah Krishna melantunkan maha mantra  
Hare Krishna :
Hare Krishna, Hare Krishna, Krishna  Krishna, Hare Hare 
Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare
Mantra ini bersumber dari Kalisantarana Upanisad (dari Yajur Weda). Dinyatakan bahwa Dewa Brahma memberi jawaban atas pertanyaan Maharsi Narada tentang cara atau metoda yang tepat untuk dapat keluar,  terbebas dari pengaruh buruk  zaman Kali (zaman yang penuh kekalutan), yaitu melalui pengucapan Maha Mantra Hare Krishna. Maha Mantra tersebut dapat dilantunkan baik secara bersama-sama atau berkelompok (kirtanam),  maupun dapat diucapkan secara peribadi dengan memakai tasbih (japa mala). Berjapa dilakukan dengan menggunakan sebuah tasbih yang berisi 108 manik,  manik ini  sebaiknya   terbuat dari pohon Tulasi
1.        Pergaulan (Sadhu-sanga)
Pergaulan dengan para penyembah Sri Krishna memberi pengaruh yang luar biasa dalam  mengembangkan sadhana-bhakti. Para penyembah dianjurkan untuk senantiasa mewacanakan, membahas dan mendiskusi segala aspek  sehubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,  Sri Krishna (Krishna katta).

2.        Disiplin.
Atas karunia dan perintah guru, bhaktapenyembah Krishna diwajibkan untuk  melaksanakan 4 prinsip dibawah ini :

a. Vegetarian.

Sastra Weda,  mengedepankan untuk tidak melakukan kekerasan (ahimsa) baik dalam berpikir, berkata maupun perbuatan. Kitab-kitab Weda juga mengajarkan bahwa Tuhan adalah Pencipta  seluruh mahluk hidup baik yang dapat bergerak maupun yang tidak dapat bergerak.  Oleh karena itu korban-suci  atas para mahluk hidup hendaknya dilandasi oleh Smrti, Sruti, Purana maupun kitab-kitab Pancaratra. Pembantaian secara membabi buta kepada binatang-binatang  yang  tripramana-nya masih belum berkembang dipandang sebagai pembunuhan  atas sanak-saudara kita.  Sementara  Tuhan merekomendasi  khususnya persembahan  yang terdiri dari daun, bunga, buah dan air yang dihaturkan dengan  cinta bhakti. Para mahluk hidup, manusia khususnya dapat menerima sisa dari persembahan tersebut sebagai  prasadam/ asrtanam (sisa persembahan). Inilah landasan  hidup vegetarian yang penuh karunia.
b. Tidak Meminum Minuman Keras
Minuman beralkohol, tembakau, kopi dan lainnya yang dapat menimbulkan ketergantungan/keterikatan, dilarang bagi penyembah Krishna. Demikian juga pemakaian obat-obatan atau makanan yang dapat menimbulkan ketagiahan. Hal ini untuk menegakkan perinsip pengendalian diri (tapasya).

c. Tidak Berjudi

Berjudi dapat merongrong nilai-nilai kejujuran. Para penyembah wajib menjauhinya.

d. Tidak Melakukan Hubungan Seks yang Tidak Sah

Hubungan seks dilakukan sesuai prinsip-prinsip sastra, dan hanya diperbolehkan bagi mereka yang telah menikah, Ini  untuk menjaga kesucian.

Selain prinsip-prinsip yang telah diuraikan di atas, para penyembah diwajibkan  untuk mengembangkan sikap tunduk hati, toleransi dan mengembangkan kepedulian kepada masyarakat sekitarnya, sehingga terjalin hubungan yang baik  harmonis dan selaras dengan lingkungannya. Menghormati dan menghargai segala norma, aturan-aturan, budaya/adat yang berlaku dilingkungannya, dengan tetap tidak mengabaikan serta mengorbankan prinsip-prinsip  dan disiplin yang telah diajarkan.

Bagi para simpatisan maupun para bhakta yang baru mulai tergugah untuk kembali menjalin bhakti ini, dimohon menghubungi  alamat-alamat pusat pengajaran dan ashrama Hare Krishna terdekat. **



His Divine Grace A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada
Pendiri - Acarya  International Society for Krishna Consciousness (ISKCON)

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

Sekretariat : Pesona Alam Residen JL. Permana Atas
( 1,2 KM) Cisarua Bandung Barat
Telp: 022-61302613
e-mail : iskcon.bdg@gmail.com
(Lokanatha Acharya Das)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar