SELAYANG PANDANG TENTANG
HARE KRISHNA
(KESADARAN KRISHNA)
Ajaran Rohani yang Kekal dan Universal
dari
Bhagavad gita dan Sastra Weda lainnya
Sampradaya
Kesadaran Krishna Indonesia (SAKKHI)
International Society for Krishna
Consciousness (ISKCON)
Apakah Hare Krishna itu ?
Hare Khrisna adalah nama yang dikenal luas singkatan
dari International
Society for Krishna Consciousness (ISKCON) atau Masyarakat Kesadaran
Krishna Internasional. ISKCON adalah Visva
Vaisnava Sabha yaitu sebuah masyarakat Vaisnava yang didirikan pada zaman
peradaban Weda di India. Masyarakat
ini sepenuhnya menganut filosofis dan ajaran Weda dari garis
perguruan(Parampara) Brahma-Madhva-Gaudiya Sampradaya
yaitu salah satu dari 4 sistem rangkaian
garis perguruan Weda sebagaimana
dijelaskan di dalam kitab Padma Purana. Secara Internasional, ISKCON didirikan
pada tahun 1966 di Amerika Serikat oleh Beliau Yang Mahaberkarunia A.C.
Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Beliau adalah salah seorang Acarya/guru
kerohanian, sadhu-vaisnava dan sanyasin dalam garis perguruan Brahma-Madva-Gaudiya Sampradaya tersebut.
Dari Mana Sumber Ajaran Kerohanian tersebut
?
Bhagavad-gita
disebut juga Pancama Weda yaitu sebuah kopendium Weda yang merupakan ajaran
Ketuhanan dan tuntunan hidup yang paling efektif khususnya pada zaman Kali.
Bahgavadgita adalah percakapan suci antara Arjuna dengan Persona Tuhan Yang
Maha Esa, Sri Krishna, yang disampaikan sekitar 5.100 tahun yang lampau atau
3100 tahun sebelum zaman Kristus, atau
3700 tahun sebelum kemunculan Nabi Muhammad. Berdasarkan data-data ilmiah dan
fakta-fakta arkeologi, transformasi ajaran Weda (Bhagavad-gita) tersebut memang
benar-benar pernah terjadi, jadi bukan mitos. Karena bersumber dari Yang Mutlak
maka Weda adalah pengetahuan yang bersifat mutlak, kekal dan universal
(Sanatana Dharma). Pengetahuan tersebut diturunkan melalui guru-parampara, rangkaian
garis perguruan weda. Para acarya di
dalam rangkaian garis perguruan tersebut adalah para guru-kerohanian
yang telah memenuhi kwalifikasi. Pada awalnya, pengetahuan ini diajarkan kepada
Dewa Brahma, selanjutnya Brahmaji mengajarkannya kepada Maharsi Narada,
kemudian kepada Srila Vyasadeva, hingga
akhirnya sampai kepada A.C. Bhaktivedanta Swami Pabhupada (Srila Prabhupada).
Kini para guru kerohanian penerus Srila Prabhupada telah tersebar di berbagai
belahan dunia, dari berbagai etnis dan latar-belakang/profesi (termasuk
kalangan ilmuawan Barat beberapa di
antaranya bahkan telah mencapai
sanyasin). Ajaran tersebut kini populer dengan nama Hare Krishna atau Kesadaran
Krishna yang maknanya adalah Kesadaran akan Persona Tertinggi Tuhan Yang Maha
Esa, Sri Krishna. Di Indonesia garis
perguruan ini mulai berkembang sejak tahun 1980-an, khususnya setelah reformasi pengikut ajaran ini berkembang, dan mulai diterima oleh masyarakat. Di
Indonesia organisasi ini disebut Sampradaya Kesadaran Krishna Indonesia yang
berpusat di Denpasar, dibawah naungan Parisada Hindu Darma, dan telah terdaftar
di Departemen Dalam Negeri.
Apakah Hare
Krishna itu Hindu ?
Kata Hindu tidak dijumpai dalam Weda, karena pada
waktu itu belum berkembang filsafat Ketuhanan selain Weda. Istilah Hindu
pada awalnya digunakan oleh orang-orang Persia yang merujuk kepada penduduk yang tinggal di lembah sungai Shindu yang menganut ajaran Weda.
Hingga pada akhirnya masyarakat-weda yang tinggal di sekitar sungai tersebut
disebut orang Hindu. Jadi Hare Krishna adalah
Hinduism dari paham Vaisnava.
Apa Saja
Ajarannya ?
Sidhanta-veda mengajarkan
agar tercapainya pembebasan (bebas dari siklus kelahiran dan kematian), moksa,
Sebagaimana esensi Weda yang diuraikan di dalam sinopsis Bhagavad-gita sebagai berikut :
1.
Ajaran Tentang Sang Roh.
Diri kita bukan
badan, tetapi adalah roh yang abadi (aham
brahma asmi), yaitu percikan kekal dari
Persona Tertinggi Tuhan Yang Maha
Esa, Sri Krishna. Pada dasarnya diri kita bersifat rohani (Brahman), namun kini
sifat sejati tersebut masih sedang
tertutupi..
2.
Ajaran Tentang Karma dan Reinkarnasi.
Kekeliruan mengembangkan
kemerdekaan yang Tuhan berikan kepada kita membuat hubungan kita dengan Tuhan
menjadi terganggu atau “terputus.” Kita jatuh kedunia material yang diliputi
oleh triguna, dunia yang bersifat
sementara. Cengkraman triguna menyebabkan
keterikatan, dan keterikatan menciptakan
reaksi atau karma. Karma mengakibatkan siklus kelahiran dan kematian terus
berlangsung, samsara-punarbhava
(reinkarnasi).
Bhagavad-gita mengajarkan bahwa sang roh yang masih
diliputi oleh tri-guna terus menerus
berpindah dari satu badan ke badan lainnya sesuai dengan tingkat kesadaran dan
karmanya.
3.
Ajaran Tentang Isvara.
Arjuna dan para
resi- agung menyatakan di dalam Gita bahwa Sri Krishna adalah Persona Tertinggi
Tuhan Yang Maha Esa, kepribadian yang utama (purusottama), yang bersifat kekal, tak terlahirkan, mahamengetahui (Omnisciense), berada dimana-mana,
mahakuasa, penyebab segala sebab (sarva
karanam) dan keperibadian paling menarik. Dewa Brahma, dalam pujian beliau
kepada Sri Krishna(Brahma-samhita),
menyatakan; ‘isvarah paramah krsnah, sat
cit ananda vigraha.’ Pengendali Tertinggi adalah Sri Krishna, Beliau
bersifat kekal, penuh pengetahuan dan penuh kebahagiaan.
4.
Filsafat Tentang Prakrti (Alam material).
Sri Krishna menyatakan bahwa Beliau
adalah sumber dari segala perwujudan dan
peleburan, baik didunia material maupun didunia rohani.
5.
Ajaran Bhakti-yoga.
Hubungan yang
murni dengan Sri Krishna dapat dibangkitkan kembali melalui sadana-bhakti, yaitu melalui pelaksanaan
pelayanan cinta-bhakti rohani, yang sepenuhnya
bebas dari segala pamrih.
6.
Ajaran Tentang Guru
Kerohanian.
Weda adalah
kebenaran mutlak, ilmu pengetahuan rohani, yang untuk memahaminya mutlak
diperlukan peran seorang guru kerohanian yang bona fide. Guru yang berkwalifikasi dan memiliki
otoritas atau guru yang berada di dalam
rangkaian garis perguruan rohani (parampara).
Guru kerohanian akan membimbing kita guna menyadari diri kita yang sejati yang
bersifat kekal, penuh pengetahuan dan
penuh kebahagiaan, sebagaimana
sifat Tuhan Yang Maha Esa meski dalam sekala kecil.
Apa saja
Kegiatan para bhakta/penyembah Krishna ?
Ada empat kegiatan pokok para
bhakta/penyembah :
1.
Membaca/mendengarkan ajaran
Weda
(kirtanam/ sravanam)
Membaca atau mendengarkan ajaran Weda dapat mengembangkan dan membentuk
sikap mental kita agar dapat memiliki sradha yang kuat di dalam menempuh kehidupan spiritual.
Seloka-seloka Bhagavad-gita, Srimad Bhagavata-purana dan kitab-kitab Weda
lainnya akan memberi tuntunan serta jawaban yang logis atas segala permasalahan
kehidupan di zaman Kali ini. Para penyembah Sri Krishna setiap hari
berkewajiban membaca atau mendengarkan lantunan seloka-seloka suci tersebut.
2.
Berjapa (kirtanam, sravanan dan smaranam)
Para penyembah Krishna melantunkan maha mantra
Hare Krishna :
Hare
Krishna, Hare Krishna, Krishna Krishna,
Hare Hare
Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare
Mantra ini bersumber dari Kalisantarana Upanisad
(dari Yajur Weda). Dinyatakan bahwa Dewa Brahma memberi jawaban atas pertanyaan Maharsi Narada tentang cara atau metoda yang
tepat untuk dapat keluar, terbebas dari
pengaruh buruk zaman Kali (zaman yang
penuh kekalutan), yaitu melalui pengucapan Maha Mantra Hare Krishna. Maha Mantra tersebut dapat dilantunkan baik secara
bersama-sama atau berkelompok (kirtanam), maupun dapat diucapkan secara peribadi dengan
memakai tasbih (japa mala). Berjapa
dilakukan dengan menggunakan sebuah tasbih yang berisi 108 manik, manik ini
sebaiknya terbuat dari pohon
Tulasi
1.
Pergaulan (Sadhu-sanga)
Pergaulan dengan para
penyembah Sri Krishna memberi pengaruh yang luar biasa dalam mengembangkan sadhana-bhakti. Para penyembah dianjurkan untuk senantiasa
mewacanakan, membahas dan mendiskusi segala aspek sehubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna (Krishna katta).
2.
Disiplin.
Atas karunia dan perintah
guru, bhaktapenyembah Krishna
diwajibkan untuk melaksanakan 4 prinsip dibawah ini :
a. Vegetarian.
Sastra Weda, mengedepankan untuk tidak melakukan kekerasan
(ahimsa) baik dalam berpikir, berkata
maupun perbuatan. Kitab-kitab Weda juga mengajarkan bahwa Tuhan adalah Pencipta seluruh mahluk hidup baik yang dapat bergerak
maupun yang tidak dapat bergerak. Oleh
karena itu korban-suci atas para mahluk
hidup hendaknya dilandasi oleh Smrti, Sruti, Purana maupun kitab-kitab
Pancaratra. Pembantaian secara membabi buta kepada binatang-binatang yang tripramana-nya masih belum berkembang
dipandang sebagai pembunuhan atas
sanak-saudara kita. Sementara Tuhan merekomendasi khususnya persembahan yang terdiri dari daun, bunga, buah dan air
yang dihaturkan dengan cinta bhakti.
Para mahluk hidup, manusia khususnya dapat menerima sisa dari persembahan
tersebut sebagai prasadam/ asrtanam (sisa persembahan). Inilah landasan hidup vegetarian yang penuh karunia.
b. Tidak Meminum Minuman Keras
Minuman beralkohol, tembakau, kopi dan lainnya yang dapat menimbulkan
ketergantungan/keterikatan, dilarang bagi penyembah Krishna. Demikian juga
pemakaian obat-obatan atau makanan yang dapat menimbulkan ketagiahan. Hal ini
untuk menegakkan perinsip pengendalian diri (tapasya).
c. Tidak Berjudi
Berjudi dapat merongrong
nilai-nilai kejujuran. Para penyembah wajib menjauhinya.
d. Tidak Melakukan Hubungan Seks yang Tidak Sah
Hubungan seks dilakukan
sesuai prinsip-prinsip sastra, dan hanya diperbolehkan bagi mereka yang telah
menikah, Ini untuk menjaga kesucian.
Selain prinsip-prinsip yang telah diuraikan di atas,
para penyembah diwajibkan untuk
mengembangkan sikap tunduk hati, toleransi dan mengembangkan kepedulian kepada
masyarakat sekitarnya, sehingga terjalin hubungan yang baik harmonis dan selaras dengan lingkungannya.
Menghormati dan menghargai segala norma, aturan-aturan, budaya/adat yang
berlaku dilingkungannya, dengan tetap tidak mengabaikan serta mengorbankan
prinsip-prinsip dan disiplin yang telah
diajarkan.
Bagi para simpatisan maupun para bhakta yang baru
mulai tergugah untuk kembali menjalin bhakti ini, dimohon menghubungi alamat-alamat pusat pengajaran dan ashrama
Hare Krishna terdekat. **
His Divine
Grace A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada
Pendiri -
Acarya International Society for Krishna
Consciousness (ISKCON)
Informasi
lebih lanjut dapat menghubungi :
Sekretariat : Pesona Alam Residen JL. Permana Atas
( 1,2
KM) Cisarua Bandung Barat
Telp:
022-61302613
e-mail : iskcon.bdg@gmail.com
(Lokanatha Acharya Das)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar