KALI YUGA MAHA MANTRA
(Mantra
Pembebasan di Zaman Kekalutan)
Hare Krsna Hare Krsna Krsna Krsna Hare Hare
Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare
Sampradaya
Kesadaran Krishna Indonesia (SAKKHI)
Indonesian
Sampradaya for Krishna Consciousness
(ISKCON)
Yajna yang paling efektif di zaman Kali.
krte yad dhayato visnum
tretayam yajato makhaih
dvapare paricaryayam
kalau tad hari kirtanat
“Hasil
apa pun yang diperoleh dari meditasi
kepada Sri Wisnu di zaman Satya,
persembahan korban suci di zaman Treta, melayani kaki padma Tuhan
melalui pemujaan kepada arca vigraha Beliau di zaman Dwapara, dapat juga diperoleh pada zaman ini dengan
cara mengucapkan nama suci Sri Hari (Maha Mantra Hare Krsna).” (Bhagawata Purana 12.3.52)
Ciri-ciri Kaliyuga.
prayenalpayusah sabhya kalav asmin yuge
janah mandah sumandah-matayo manda-bhagya hy upadruta
“O
resi terpelajar, pada zaman besi/zaman Kali, manusia berusia pendek, suka
bertengkar, malas, salah bimbing, kurang beruntung, dan terutama sekali mereka
selalu terganggu.” (Bhagavata
Purana 1.1.10)
Maha
Mantra Hare Krsna tersebut antara lain terdapat dalam Kalisantarana Upanisad,
bagian dari Yajur Veda, yang uraiannya
sebagai berikut :
Hari
om.
Di
penghujung-akhir Dvaparayuga, Maha Resi Narada menghadap Dewa Brahma seraya bertanya, “Wahai Bhagavan, guru hamba
yang mulia, setelah berkeliling dunia,
begitu banyak hamba jumpai penderitaan yang sangat mengenaskan, mohon Anda
berkenan memberikan jalan-keluar agar para mahluk hidup dapat melepaskan diri
dari pengaruh buruk Kaliyuga ”
Kemudian dewa Brahma
menjawab;
”Pertanyaanmu
sangat tepat, hakekat rohani yang sangat dalam dan rahasia dari Sruti
Sastra (Rg Weda, Yajur Weda, Sama Weda,
Atharva Weda, dan lain-lain) mampu menyeberangi samudra kesengsaraan zaman Kali yang berupa kelahiran
dan kematian yang terjadi berulang kali.
Camkan hal ini dengan baik. Karena hanya
dengan mengucapkan nama suci Sri Krsna sajalah, segala pengaruh buruk zaman
Kali dapat dihancurkan.”
Maha
Resi Narada kembali bertanya: “Nama Suci Sri
Krsna yang manakah yang Anda maksud?”
Selanjutnya
Dewa Brahma menjawab:
Hare
Krsna Hare Krsna Krsna Krsna Hare Hare Hare, Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare.
Iti sadosakam namnam kali-kalmasa nasanam natah
parataropayah
sarva vedesu drsyate.
“O
Sakti Tuhan, O Tuhan, mohon beri hamba kesempatan untuk berbhakti kepada kaki padma Anda. Enambelas kata dalam Maha Mantra Hare Krsna secara khusus
dimaksudkan untuk menghancurkan segala dosa
di zaman Kali. Untuk
menyelamatkan diri dari ketercemaran Kaliyuga tidak ada pilihan lain
kecuali hanya dengan mengucapkan Maha
Mantra Hare Krsna. Penelitian saksama atas
seluruh kesusastraan Weda (sarva vedesu drsyate), di zaman ini, tidak ditemukan adanya metode keagamaan yang semulia
mengucapkan Maha Mantra Hare Krsna.”
Kembali
Maha Resi Narada bertanya; “Guru yang mulia, bagaimana ketentuan dan
peraturan dalam mengucapkan nama suci
Tuhan Yang Maha Esa ini ?”
Dewa
Brahma menjawab: “Tidak ada
aturan-peraturan (yang khusus) dalam mengucapkan nama suci Tuhan Yang Maha Esa
ini. Setiap saat, apakah seseorang dalam keadaan suci maupun tidak suci, dia
dapat mengucapkan mantra ini. Dengan mengucapkan Maha Mantra ini, orang akan
mampu mencapai moksa atau terbebas dari kelahiran dan kematian.
Jika seseorang
berjapa atau mengucapkan nama suci Tuhan Yang Maha Esa ini sebanyak tiga
setengah koti (35.000.000), maka dia akan dibebaskan dari dosa-dosa akibat
membunuh brahmana, dosa akibat membunuh perwira, dosa akibat mencuri emas. Dia
juga akan dibebaskan dari dosa-dosa akibat kesalahan atau penghinaan kepada leluhur, para Dewa, Tuhan dan
kesalahan terhadap manusia atau orang lain. Dia akan dibebaskan dengan segera
dari dosa-dosa akibat meninggalkan segala dharma atau kewajiban-kewajiban suci
yang telah ditetapkan. Dia segara disucikan.
Demikianlah
Upanisad ini. Harih Om Tat Sat.
Beberapa sumber lain tentang keagungan Nama Suci Sri
Krishna :
Brhan Naradiya purana 38.126
harer nama harer nama
harer nama iva kevalam
kalau nasty eva nasty eva
nastyeva gatir anyataha
“Pada
zaman Kali, tidak ada cara lain, tidak ada cara lain, tidak ada cara lain untuk
mencapai kemajuan spiritual kecuali hanya dengan mengucapkan nama suci Sri
Hari, nama suci Sri Hari, nama suci Sri Hari (Maha
Mantra Hare Krsna).”
Bhagawata
Purana 6.3.31:
tasmat sankirtanam visnor
jayan mangalam amhasam
mahatam api kauravya
viddy aikantika niskritam
Sukadeva Gosvami
menyampaikan lebih jauh, “Baginda raja yang saya hormati, cara mengucapkan nama
suci Tuhan dapat mencabut bahkan reaksi
dosa terbesar sekalipun. Karena itu kegiatan Sankirtanam (pengucapan Maha Mantra Hare Krsna secara
beramai-ramai) adalah kegiatan yang paling mensejahterakan di seluruh alam
semesta. Pahamilah hal ini agar orang
lain menerimanya dengan sungguh-sungguh.”
Bhagawata Purana 12.3.51:
kaler dosa nidhe rajan
asty eko mahan gunah
kirtanad eva krsnasya
muktah- sanga param vrajet
“Walaupun
Kaliyuga lautan dosa, namun masih ada satu sifat baiknya, yaitu hanya dengan
mengucapkan Maha Mantra Hare Krsna seseorang dapat dibebaskan dari ikatan
duniawi dan mencapai dunia rohani
(kerajaan Tuhan yang kekal).”
Caitanya Caritamrta, Antya 20.8
harse prabhu kahena,-suna
svarupa-rama-raya
nama-sankirtana-
kalau parama upaya
“Ketahuilah
dariKu (Caitanya Mahaprabhu) bahwa mengucapkan nama suci Tuhan adalah cara yang
mudah untuk mencapai pembebasan di zaman Kali
(zaman kekalutan).”
Bhagawata Purana 11.5.36 :
kalim sabhajayanty arya
guna-jnah sara-bhaginah
yatra sankirtanenaiva
sarva-svartho bhilabhyate
“Mereka
yang dengan sungguh-sungguh berpengetahuan mampu mengaprisiasi makna khusus
dari zaman Kali. Orang yang telah mencapai pengetahuan demikian memuja
Kali-yuga, karena di zaman yang sangat merosot ini segala kesempurnaan hidup
dapat dicapai dengan mudah melalui sankirtana.”
Para
bhakta di dalam Masyarakat Kesadaran Krishna, dalam kesehariannya diwajibkan
mengucapkan mahamantra secara teratur dan berkelanjutan dengan mempergunakan
japa-mala (manik-japa) yang terbuat dari
kayu Tulasi. Apabila Maha Mantra tersebut dikumandangkan secara
bersama-bersama apakah dengan atau tanpa
diiringi alat-alat musik maka cara bhakti demikian dinamakan Kirtanam.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar