Minggu, 17 November 2013

Gejala-Gejala Kali Yuga

tataç cänudinaà dharmaù

satyaà çaucam kñamä dayä
kälena balinä räjan
naìkñyaty äyur balaà småtiù

 “Raja yang terhormat, setiap harinya agama, kejujuran, kebersihan, sifat pemaaf, kasih sayang, usia hidup, kekuatan tubuh, dan daya ingat seluruhnya akan merosot dan merosot lagi karena kekuatan yang luar biasa dari sang waktu“ [Çrémad-Bhägavatam 12.2.1]


Uraian tentang Kali-Yuga [jaman kekalutan dan kemunafikan sekarang ini] diberikan dalam Skanda Kedua belas Srimad-Bhagavatam. Çrémad-Bhägavatam ditulis lima ribu tahun yang lalu, ketika Kali-yuga baru akan mulai, dan banyak hal yang akan terjadi dimasa depan diuraikan disana. Karena itu kita menerima Çrémad-Bhägavatamsebagai sastra. Penyusun dari sastra (sastra-kara) haruslah seorang yang sudah mendapatkan pembebasan sehingga dia dapat menguraikan tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Dalam Çrémad-Bhägavatamanda akan menemukan banyak hal yang merupakan ramalan. Disana disebutkan tentang kemunculan sang Buddha dan kemunculan Kalki Avatara (Kalki Avatara akan muncul pada akhir dari Kali-Yuga) disana juga disebutkan tentang kemunculan Sri Caitanya. Walaupun Bhagavatam ditulis lima ribu tahun yang lalu, penulisnya mengetahui masa lalu, masa kini, dan masa depan (tri-käla-jïa), dan karena itu dia dapat meramalkan semua kejadian ini dengan keakuratan yang sempurna.
Jadi disini Çukadeva Gosvämé menguraikan gejala-gejala utama pada jaman ini. Dia mengatakan tataç cänudinam: seiring berjalannya jaman ini [Kali-yuga], dharma, prinsip-prinsip keagamaan; satyam, kejujuran; çaucam, kebersihan; kñamä, sifat pemaaf; äyuù, usia hidup, balam, kekuatan tubuh; småti daya ingat – kedelapan hal ini secara perlahan-lahan merosot menuju nol atau nyaris nol.
Gejala lain dari jaman Kali yang diramalkan dalam Çrémad-Bhägavatamadalah berkurangnya daya ingat (småti). Kita lihat jaman sekarang ini, orang-orang tidak memiliki daya ingat yang tajam – mereka mudah lupa. Mereka mungkin mendengarkan sesuatu setiap harinya, tetapi tetap saja dia melupakannya. Begitu juga, kekuatan badan (balam) menurun. Anda dapat mengerti semua Ini, karena kalian tahu bahwa ayah dan kakekmu secara fisik lebih kuat darimu. Jadi, kekuatan tubuh merosot, daya ingat merosot, dan usia hidup merosot – dan semua ini diramalkan dalam Çrémad-Bhägavatam.
Gejala Kali-yuga yang lainnya adalah kemerosotan dalam bidang agama. Sebenarnya tidak ada pertanyaan tentang agama pada jaman ini – semuanya hampir merosot menjadi kosong. Tidak seorangpun tertarik pada agama. Gereja dan kuil ditutup, terkunci. Tempat-tempat itu menjadi tempat tinggal anjing, sehingga dharma, agama,menjadi merosot.
Kejujuran, kebersihan, dan sifat pemaaf juga merosot. Dulunya, jika seseorang melakukan suatu kesalahan, pihak yang lain akan memaafkannya. Sebagai contoh, Arjuna dibuat menderita oleh musuh-musuhnya, tetapi tetap, di medan perang Kuruksetra dia berkata, Krishna biarkan saya pergi, saya tidak ingin membunuh mereka.” Ini adalah sifat pemaaf. Tetapi sekarang, bahkan untuk sebuah sindiran orang akan membunuh.
Gejala lainnya adalah vittam eva kalau nèëäà janmäcära-guëodayaù: “Dijaman Kali, kualitas dan kedudukan sosial seseorang akan dihitung sesuai dengan jumlah kekayaannya.” [Çrémad-Bhägavatam 12.2.2] dahulu kedudukan seseorang diberikan sesuai dengan pemahaman spiritualnya. Sebagai contoh, seorang brähmaëa dihormati karena dia mengerti tentang brahmandia sadar akan roh yang utama. tetapi sekarang di Kali-yuga sesungguhnya tidak ada brähmaëa karena orang-orang mendapatkan gelar brahmana hanya karena janma atau kelahirannya atau hak sejak kelahirannya. Dahulu juga ada hak sejak lahir, tetapi sesungguhnya seseorang dikenali sesuai dengan kelakuannya. Jika seseorang lahir dalam keluarga brahmana atau keluarga ksatriya, dia harus bertingkah laku sebagai seorang brahmana atau ksatriya. Dengan kata lain, kehormatan diberikan sesuai dengan tingkah laku dan pendidikan. Namun sekarang, vittam eva kalau nèëäm: jika anda memiliki uang maka segala sesuatu menjadi tersedia. Anda mungkin adalah seorang dari kelas ketiga atau kelas keempat atau seorang pada kelas kesepuluh, tetapi jika entah bagaimana anda bisa mendapatkan uang, maka anda akan sangat dihormati. Gejala Kali-yuga yang lainnya: dharma-nyäya-vyavasthäyäà käraëaà balam eva hi.Prinsip-prinsip keagamaan dan keadilan akan ditentukan oleh sebuah pamer kekuatan.“ [Çrémad-Bhägavatam 12.2.2] jika anda memiliki pengaruh, maka segalanya akan ditentukan berdasarkan keinginanmu. Berikutnya adalah däm-patye 'bhirucir hetur mäyaiva vyävahärike: “Pernikahan akan dilakukan berdasarkan cinta yang sementara, dan untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses seseorang harus melakukan kecurangan.” [Çrémad-Bhägavatam 12.2.3] Hubungan antara suami dan istri akan tergantung pada abhiruci rasa suka satu sama lain. Tidak seorangpun mengetahui bagaimana masa depan dari gadis dan pemuda itu. Karena itu semua orang menjadi tidak bahagia. Enam bulan kemudian setelah pernikahan – perceraian. Ini terjadi karena pernikahan hanya berdasarkan rasa suka yang dangkal, bukan karena pengertian yang mendalam, tetapi pada jaman Kali-yuga ini dikatakan, däm-patye 'bhiruciù: pernikahan terjadi hanya karena rasa suka yang dangkal antara satu sama lain, hanya itu. Suka selama sesaat berarti benci untuk saat-saat berikutnya. Ini adalah fakta. Jadi pernikahan berdasarkan rasa suka yang dangkal tidak bernilai sama sekali.
Gejala berikutnya dari jaman ini adalah strétve puàstve ca hi ratir vipratve sütram eva hi:Pasangan suami dan istri akan tinggal bersama hanya selama adanya ketertarikan seksual, dan brahmana hanya dikenal hanya karena mengenakan sebuah tali suci.” [Çrémad-Bhägavatam 12.2.3] Brahmana diberikan sebuah tali suci. Jadi sekarang orang-orang berpikir “Sekarang saya memiliki tali suci, jadi saya telah menjadi seorang brahmana. Saya mungkin bertindak seperti seorang candala [pemakan daging anjing], tetapi itu tidak masalah.” Seseorang tidak mengerti bahwa sebagai seorang brahmana dia memiliki banyak tanggung jawab. Hanya karena dia memiliki tali suci yang berharga dua sen, dia berpikir dia telah menjadi seorang brahmana. Dan strétve puàstve ca hi ratiù: suami dan istri akan tetap bersama selama mereka menyukai satu sama lain, tetapi segera setelah mereka mengalami masalah dalam hal itu, rasa cinta mereka akan berkurang.
Gejala lainnya dalam Kali-yuga adalah nyäya-daurbalyaà päëòitye cäpalaà vacaù: “Mereka yang tidak memiliki uang tidak bisa mendapatkan keadilan, dan orang yang mahir mempermainkan kata-kata akan dianggap sebagai seorang yang terpelajar.” [Çrémad-Bhägavatam 12.2.4]
anäòhyataiväsädhutve

sädhutve dambha eva tu
svékära eva codvähe
snänam eva prasädhanam

 “Kemiskinan akan dianggap sebagai suatu yang hina, pada saat yang bersamaan seorang munafik yang dapat tampil akan dianggap saleh. Pernikahan terjadi hanya berdasarkan perjanjian semata, dan hanya dengan mandi akan dianggap kebersihan dan perhiasan tubuh yang pantas. [Çrémad-Bhägavatam 12.2.5]
Gejala lain adalah düre väry ayanaà térthaà lävaëyaà keça-dhäraëam: “Dengan hanya pergi kesuatu sungai yang jauh dianggap sebagai suatu tirtha-yatra yang benar, dan seorang pria akan berpikir dia tampan apabila dia memiliki rambut yang panjang.” [Çrémad-Bhägavatam 12.2.6] lihatlah bagaimana sempurnanya Çrémad-Bhägavatam meramalkan masa depan.” Siapa yang dapat mengetahui jika orang akan tertarik untuk memelihara rambut panjang? Namun itu disebutkan dalam Bhägavatam: keça-dhäraëam. Keça berarti “rambut panjang” dan dhäraëam berarti “memelihara”. Gejala lainnya adalah düre väry-ayanaà tértham: orang-orang akan berpikir bahwa tempat tirtha-yatra haruslah jauh. Setiap agama memiliki tértha. Mereka juga berpikir mereka harus melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan tértha. Tetapi sesungguhnya, térthé-kurvanti térthäni: a tértha: sebuah tértha adalah tempat dimana terdapat seorang yang suci. Itulah tértha, bukanlah pergi sejauh sepuluh ribu mil dan kemudian hanya masuk kedalam air atau mendapatkan air dan kemudian kembali.
Gejala lainnya adalah:
udaraà-bharatä svärthaù

satyatve dhärñöyam eva hi
däkñyaà kuöumba-bharaëaà
yaço-'rthe dharma-sevanam

 “Tujuan hidup nantinya hanyalah untuk mengisi perut semata, dan keberanian menjadi setara dengan kebenaran. Jika seseorang dapat memelihara anggota keluarganya dia akan dihargai sebagai orang yang sangat ahli, dan kesalehan seseorang akan menjadi ukuran reputasi seseorang untuk mendapatkan hal-hal material.” [Çrémad-Bhägavatam 12.2.6], jika entah bagaimana seseorang dapat makan dengan mewah, maka dia berpikir seluruh keinginannya sudah terpenuhi. Orang-orang akan menjadi sangat lapar, tanpa apapun untuk dimakan, dan karena itu jika mereka dapat makan dengan mewah untuk satu hari, itu akan menjadi pemuasan bagi seluruh keinginan mereka. Gejala lainnya däkñyaà kuöumba-bharaëam: seseorang akan dianggap sangat ahli apabila dia dapat memelihara keluarganya – istri dan anak-anaknya. Dengan kata lain, memelihara keluarga akan menjadi sangat sulit. Dan pada kenyataannya, ini sudah menjadi sangat sulit. Untuk memelihara istri dan dua anak sekarang adalah beban yang berat.
Sloka yang berikutnya menguraikan apa yang akan terjadi ketika semua orang telah dipengaruhi oleh racun dari Kali-yuga.
evaà prajäbhir duñöäbhir

äkérëe kñiti-maëòale
brahma-viö-kñatra-çüdräëäà
yo balé bhavitä nåpaù

Tidak masalah apakah dia seorang brähmaëa atau kñatriya atau kñatriya atau seorang çüdra ataukah seorang caëòäla[pemakan anjing]. Jika seseorang berkekuatan untuk mendapatkan suara, dia akan mendapatkan posisi sebagai pemimpin, presiden atau raja. Dalam sistem dimasa lalu hanya kñatriya yang bisa mendapatkan tahta kerajaan, bukanlah seorang brähmaëa, vaiçya, atau çüdra. Tetapi, sekarang di Kali-yuga tidak ada yang namanya kñatriya atau brähmaëa. Sekarang kita memiliki demokrasi. Siapapun yang bisa mendapatkan suara dengan cara apapun bisa mendapat-kan posisi sebagai pemimpin. Dia mung-kin saja bajingan nomor satu, tetapi dia akan diberikan kekuasaan tertinggi. Bhägavatam menguraikan pemimpin jenis ini dalam sloka berikutnya:
prajä hi lubdhai räjanyair

nirghåëair dasyu-dharmabhiù
äcchinna-dära-draviëä
yäsyanti giri-känanam

Para penduduk akan menjadi sangat tertindas oleh perampok yang tidak mengenal ampun yang menyamar sebagai pemerintah sehingga mereka meninggalkan suami atau istri dan kekayaan mereka dan kemudian mengungsi ke gunung-gunung dan hutan-hutan” [Çrémad-Bhägavatam 12.2.8] jadi, orang-orang yang berada dalam pemerintahan berdasarkan pemungutan suara kebanyakan adalah lubdhai räjanyaiù, orang-orang pemerintahan yang serakah. Nirghåëair dasyu, urusan mereka adalah menjarah masyarakat. Secara perlahan semua orang akan merasa sangat terganggu sehingga äcchinna-dära-draviëäù: mereka akan ingin meninggal-kan kehidupan ber-keluarga mereka (istri dan uang mereka) dan pergi menuju kehutan dan ini juga telah kita lihat.
Jadi, kaler doña-nidhe räjan: dosa pada jaman ini bagaikan lautan. Jika anda di biarkan di lautan Pasifik, anda tidak akan tahu bagaimana cara untuk menyelamatkan hidup anda. Bahkan jika anda seorang perenang yang sangat ahli, tidak akan mungkin bagimu untuk menyeberangi lautan Pasifik. Begitu juga Kali-yuga di uraikan dalam Bhägavatam sebagai lautan dosa. Jaman Kali dijangkiti oleh banyak penyakit sehingga tampak tidak ada jalan keluar. Tetapi ada sebuah obat: kértanäd eva kåñëasya mukta-saìgaù paraà vrajet [SB 12.3.51]. Bhägavatam menjelaskan jika anda mengucapkan nama Kåñëa anda akan dilepaskan dari berbagai macam penyakit Kali-yuga ini.